Pergeseran Makna Tradisi Baritan Pada Masyarakat Di Kecamatan Bangodua Indramayu

Authors

  • Ghina Putri Salsabila Universitas Satya Negara Indonesia
  • Fitri Sarasati Universitas Satya Negara Indonesia
  • Helen Olivia Universitas Satya Negara Indonesia
  • Ahmad Budiman Sudarsono Universitas Satya Negara Indonesia
  • Abdul Latief London School of Public Relations

DOI:

https://doi.org/10.31294/jpr.v5i2.5175

Abstract

Tradisi Baritan merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat di Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu. Tradisi ini memiliki tujuan utama sebagai upaya untuk menolak sial atau menolak datangnya wabah yang diyakini dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Teori Konstruksi Realitas Sosial yang diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini menjelaskan bahwa realitas sosial merupakan hasil konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu-individu melalui interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari, yang kemudian berkembang menjadi sebuah realitas yang diakui oleh masyarakat. Penelitian ini berada dalam kerangka Paradigma Post Positivisme yang menekankan pada adanya realitas objektif, tetapi tetap mempertimbangkan interpretasi subjektif. Metode yang digunakan adalah Etnografi Interpretatif, yang bertujuan untuk memahami makna yang terkandung dalam tradisi ini melalui sudut pandang masyarakat setempat. Untuk mendapatkan data yang akurat dan mendalam, peneliti melakukan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara dengan para informan, serta dokumentasi. Dari hasil wawancara, terungkap bahwa setiap informan memberikan jawaban yang beragam, mencerminkan sudut pandang yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang mereka masing-masing. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini membuktikan adanya pergeseran makna dalam pelaksanaan Tradisi Baritan di Desa Bangodua. Pergeseran ini terlihat dalam perubahan cara pelaksanaan dan simbol-simbol yang digunakan dalam tradisi Baritan dibandingkan dengan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Pergeseran ini tidak hanya mencerminkan perubahan zaman, tetapi juga menunjukkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya yang terjadi di lingkungan mereka.

 

References

APRILIA, D. (2021). EKSISTENSI TRADISI BARITAN DI ERA MILENIAL (Studi Kasus Di Desa Telogorejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur). Jurnal Ilmu Komunikasi. http://digilib.unila.ac.id/6204 3/

Diana Kamarudis. (2019). Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat dan Budaya. 115- 116

https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/1097 5

LUTFAH, HIDAYAT (2023). Analisis Makna dan Exitensis Tradisi Babaritan Dalam Pandangan Keagamaan (Studi Pada Desa Pagarasan , Kec, Bantarkuwung Kab. Brebes). Jurnal Penelitian Agama

Khoiruddin Muchtar, I. K. (2016). KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI. jurnal manajemen komunikasi, 113-124.

http://jurnal.unpad.ac.id/manaj emen-komunikasi/article/view/10064

Kuswari. E (2011). Etnografi Komunikasi. Bandung 40291: Widya Padjajaran

Noname, Noname. 2018. “PEMAHAMAN TEORITIK TEORI KONSTRUKSI SOSIAL”. Jurnal Inovasi 12(2):1–25.

Parera, M.J, dkk. 2013. Analisis Perbedaan Pada Uji Kualitas Air Sumur di Kelurahan Madidir Ure Kota Bitung Berdasarkan Parameter Fisika. Jurnal e-Biomedik, Vol. 1 No. 1. Hal 466-472.

Pratiwi,i.f. (2010) Makna Simbol Komunikasi Takir Plontang Dalam Tradisi Baritan (Studi Kasus Masyarakat Wiringirejo kematan gambiran Kabupaten Banyuwangi). jurnal umuh jember A.c

Putra, R. D. W., & Hidayat, H. P. (2017). Filsafat ilmu terkait dengan perencanaan wilayah dan kota (Studi kasus: Green urban open space and quality of life. Pengembangan Kota, 5(2), 112–120. https://doi.org/10.14710/jpk.5.2.112-

Restin Trisna Utami, A. S. (2023). Tradisi Baritan Pada Hari Jumat Kliwon Di Desa Sendangdawuhan Kendal Jawa Tengah. jurnal agama dan budaya, 39-49.

https://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita/a rticle/view/2614

Rias Iffa Pramesthi, R. A. (2022). ISLAM DAN BUDAYA MASYARAKAT (STUDI TRADISI BARITAN DESA WANARATA PEMALANG).

jurnal studi islam, 95-101. https://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/fitua/article/view/3 83

Ritzer, George. (2012). Teori Sosial Klasik Edisi Ke-8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Setiawan, A.A. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Suka Bumi; Cv Jejak

Sihabudin, L. H. (2022). Komunikasi Antar Budaya Dahulu dan Kini. Rawamangun Jakarta: KENCANA.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sulaiman. (2018). Paradigma Dalam Penelitian Hukum . Kanun Jurnal Ilmu Hukum.

Suratmi. N (2016) Multicultural: Karya Pelestarian Kearifan Lokal Kesenian Barongsai – lion. Malang; MNC Publishing.

Downloads

Published

2024-11-11