Revitalisasi Etika Komunikasi Media Sosial Dalam Membangun Budaya Indonesia Yang Luhur dan Beradab
DOI:
https://doi.org/10.31294/jpr.v4i1.1957Abstract
Masyarakat Indonesia kini hidup di dua dunia, dunia nyata dan virtual. Sebagai mahkhluk social, manusia mau tak mau terikat pada falsafah hidup bangsa, budaya dan agama. Perjalanan manusia dalam melakukan proses bertukar pesan, danmemaknai berbagai peristiwa di lingkungan sosialnya tak bisa dilepaskan dari ketergantungan media, baik media massa yang telah melekat sejak lama, maupun media sosial (new media) yang menjadi perpanjangan tangan manusia saat ini. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk paling adaptif terhadap perubahan dan perkembangan zaman khususnya dalam menggunakan teknologi dalam berkomunikasi. Ini dikarenakan perkembangan teknologi dirasakan dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas hidup. Perkembangan dan percepatan cara-cara berkomunikasi 4.0 saat ini, memiliki dampak ikutanyakni makin luasnya kebebasan manusia mengungkapkan pikiran dan perasaan secara ekspresif sebagai pelaku komunikasi. Sehingga batasan-batasan yang sudah ajeg dipahami dan dilakukan selama puluhan tahun sebagai pedoman ber tata krama kini semakin kabur dan tergantikan dengan frasa baru, ikon dan emoticon sebagai simbol ekspresi wajah. Keberanian pelaku komunikasi juga disebabkan karena media sosial memungkinkan para peserta komunikasi bertukar pesan tanpa mengetahui identitas asli /menggunakan akun-akun anonim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat , dan mencermati percakapan seperti apa yang banyak emngundang komentar dan berpotensi melakukan pelanggraan etika. Metode yang dilakukan menggunakan observasi partisipasi dan mengguakan data primer yakni trending topic di media sosial twitter. Hasil temuan yakni, konten yang kerap mengundang reaksi adalah percakapan mengenai agama, pilhan politik, dan pernyataan yang dianggap kebohongan. Perlu adanya penerapan etika komunikasi di media sosial untuk menjadi pedoman di tuang siber.
Â
Keyword : Etika, media sosial, literasi digital
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hani Yuniani, Mike Indarsih, Fajar Diah Astuti, Horidatul Bakiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.