Abditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika
<p><strong>Abditeknika Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat</strong> pertama publikasi tahun 2021 dengan e-ISSN <a title="issn" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1612419825" target="_blank" rel="noopener">2775-1694 </a>dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).</p> <p><strong>Abditeknika Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat</strong> merupakan jurnal hasil Pengabdian Kepada Masyarakat dibidang Teknologi, Science, dan Informatika dengan persyaratan artikel tidak pernah dipublikasikan secara online atau versi cetak sebelumnya.</p> <p><strong>Abditeknika Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat </strong>telah terkreditasi oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Nomor <strong>79/E/KPT/2023</strong> dengan Peringkat <strong>Sinta 5 </strong>mulai Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021 sampai Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025.</p> <p><strong>Abditeknika Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat</strong> diterbitkan dalam versi online dengan jadwal publikasi pada bulan April dan Oktober setiap tahunnya. </p>LPPM Universitas Bina Sarana Informatikaen-USAbditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat2775-1694Implementasi Mesin Hammermill Untuk Peningkatan Produksi Pupuk Organik di Kecamatan Donomulyo Malang
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/3353
<p>Petani di Desa Tempursari masih minim penggunaan pupuk organik dalam melakukan aktivitas pertaniannya dikarenakan masih minimnya peralatan yang digunakan untuk pengolahan atau memproduksi pupuk organik secara mandiri. Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang memberikan alternatif solusi teknologi tepat guna berupa mesin Hammermill yang dapat dimanfaatkan para petani untuk pembuatan pupuknya dalam memenuhi kebutuhan pupuk\pertanian yang lebih efektif dan efisien. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini antara lain: (1) Memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan ketersediaan pupuk organik dengan memproduksi sendiri dan membiasakan para petani untuk menggunakan pupuk organik dalam budidaya pertaniannya, (2) Mendifusikan TTG mesin hammermill dengan cara memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang cara pembuatan pupuk organik, pengoperasian dan perawatan mesin hammermill kepada mitra. Berdasarkan implementasi yang telah dilakukan, peningkatan produksi dapat diaktualisasi mampu meningkat produksi pupuk organic dengan kapasitas 200 – 300 kg/jam, sehingga implementasi mesin hammermill dapat memberikan sumbangsih yang relatif besar untuk meningkatkan produktifitas, kualitas dan omzet bagi kelompok masyarakat di Desa Tempursari, Donomulyo, Malang.</p> <p> </p> <p><em>Farmers in Tempursari Village still use minimal organic fertilizer in carrying out their agricultural activities due to the lack of equipment used for processing or producing their own organic fertilizer. Based on these problems, the community service team at the State University of Malang provides an alternative appropriate technology solution in the form of a Hammermill machine that farmers can use to create their own fertilizer to meet their fertilizer needs more effectively and efficiently. The objectives of this community service include: (1) Providing alternative solutions to increase the availability of organic fertilizers by producing their own and accustoming farmers to using organic fertilizers in their agricultural cultivation, (2) Diffusing appropriate technology hammermill machines by providing knowledge and skills on how to manufacture of organic fertilizers, operation and maintenance of hammermill machines to partners. Based on the implementation that has been done, increased production can be actualized to increase organic fertilizer production 200 -300 kg/hour, so that the implementation of the hammer mill machine can provide a relatively large contribution to increasing productivity, quality, and turnover for community groups in Tempursari Village, Donomulyo, Malang.</em></p>Muhammad Alfian MizarSyamsul HadiRatna Juwita
Copyright (c) 2024 Muhammad Alfian Mizar, Syamsul Hadi, Ratna Juwita
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-022024-09-0242596410.31294/abditeknika.v4i2.3353Pelatihan Digital Marketing Dalam Upaya Pengembangan Pemasaran Produk Bank Sampah IPPEC Kabupaten Sukabumi
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/4347
<p>Pengelolaan sampah merupakan tantangan global yang memerlukan solusi inovatif. Di Indonesia, bank sampah telah menjadi salah satu alternatif yang efektif untuk mengurangi timbunan sampah dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Namun, Bank Sampah IPPEC Kabupaten Sukabumi masih menghadapi masalah dalam pemasaran produk mereka, seperti sofa Eco-brick, <em>maggot</em>, dan sekam bakar, yang belum dipasarkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk Bank Sampah IPPEC melalui pelatihan digital marketing. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Pelatihan ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu analisis kebutuhan, penyusunan rencana, pemilihan peserta, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi. Hasil dari pelatihan menunjukkan peningkatan literasi digital dengan nilai total rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar 58,67%. Selain itu, pemahaman peserta terhadap efisiensi dan efektivitas digital marketing juga meningkat secara signifikan. Pelatihan digital marketing terbukti efektif dalam meningkatkan pemasaran produk bank sampah dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Rekomendasi dari penelitian ini adalah melanjutkan pelatihan secara berkelanjutan dan memperluas cakupan pelatihan ke bank sampah lainnya di Kabupaten Sukabumi. Dengan demikian, diharapkan bank sampah dapat berkontribusi lebih besar dalam pengelolaan sampah dan peningkatan nilai ekonomi bagi masyarakat.</p> <p> </p> <p><em>Waste management is a global challenge that requires innovative solutions. In Indonesia, waste banks have become one of the effective alternatives to reduce waste generation and provide benefits to the environment and society. However, the Waste Bank of Ikatan Pemuda Pemudi Creative (IPPEC) of Sukabumi District still faces problems in marketing their products, such as ecobrick sofa, maggot, and roasted husk, which have not been marketed optimally. This service aims to improve the marketing of IPPEC Waste Bank products through digital marketing training. The method used is descriptive analysis with a qualitative approach using WhatsApp media. This training involves several stages, namely needs analysis, plan development, participant selection, training implementation, monitoring and evaluation. The results of the training showed an increased understanding of digital marketing strategies from participants in an effort to develop marketing of waste bank products with a total average value obtained of 58.67%. Feedback that can be given based on the evaluation results of this service is that the training should be carried out in a sustainable manner and expand the scope of training to other waste banks in Sukabumi Regency. Thus, it is hoped that waste banks can contribute more to waste management and increase economic value for the community.</em></p>Lis Saumi RamdhaniAndi RiyantoYusti FarlinaHani NovianiMuhamad Zenal Muttaqin
Copyright (c) 2024 Lis Saumi Ramdhani, Andi Riyanto, Yusti Farlina, Hani Noviani, Muhamad Zenal Muttaqin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-022024-09-0242657110.31294/abditeknika.v4i2.4347Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Pengembangan Alat Parut Otomatis untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi Virgin Coconut Oil di Lingkungan Pedesaan
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/3494
<p>Kelapa merupakan komoditas yang mudah ditemukan di Indonesia dan tumbuh subur terutama di daerah pantai dan tropis. Buah ini berasal dari pohon kelapa<em> (Cocos nucifera)</em>. Di Kabupaten Trenggalek, kelapa tumbuh di berbagai jenis lahan, termasuk perkebunan rakyat, perkebunan besar, dan secara alami di sepanjang pantai. Para petani kelapa di daerah ini memiliki peluang besar untuk menghasilkan berbagai produk turunan kelapa seperti air kelapa, santan, kelapa parut, minyak kelapa, dan lainnya. Meskipun Trenggalek menjadi daerah keempat penghasil kelapa terbanyak di Provinsi Jawa Timur, masih banyak hasil panen kelapa yang tidak dimanfaatkan dengan baik dan memiliki nilai jual rendah. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok PKK dengan keterampilan mengolah kelapa menjadi produk bernilai tambah, seperti minyak kelapa. Pelatihan meliputi pemilihan kelapa yang baik, ekstraksi santan, penyulingan minyak, dan penggunaan alat parut otomatis untuk efisiensi produksi. Selain itu, ibu-ibu PKK diberikan pengetahuan tentang kualitas produk, pengemasan, perhitungan biaya produksi, dan pemasaran online melalui platform seperti Shopee dan Facebook. Dari 15 peserta yang mengikuti dan mengisi tabel evaluasi, seluruhnya merasa sangat puas sehingga ingin mengajarkan kegiatan ini pada kerabat ataupun keluarga dekat, dan sebanyak 67% peserta akan mempraktikkan kegiatan ini lagi dirumah.</p> <p> </p> <p><em>Coconut is a commodity that is easily found in Indonesia and grows abundantly, especially in coastal and tropical areas. This fruit comes from the coconut tree (Cocos nucifera). In Trenggalek Regency, coconuts grow on various types of land, including smallholder plantations, large estates, and naturally along the coast. Coconut farmers in this area have great opportunities to produce various coconut derivative products such as coconut water, coconut milk, shredded coconut, coconut oil, and others. Although Trenggalek is the fourth largest coconut-producing region in East Java Province, many coconut harvests are still underutilized and have low economic value.This community service program aims to empower PKK groups with the skills to process coconuts into value-added products, such as coconut oil. The training includes selecting good coconuts, extracting coconut milk, refining oil, and using an automatic grater for production efficiency. Additionally, the PKK women were given knowledge about product quality, packaging, production cost calculation, and online marketing through platforms like Shopee and Facebook.</em><em> Out of 15 participants who attended and completed the evaluation table, all felt very satisfied and expressed a desire to teach this activity to their relatives or close family members. Furthermore, 67% of the participants indicated that they would practice this activity again at home.</em></p> <p> </p> <p> </p> <p> </p>Agrienta BellanovDesrina Yusi IrawatiMarchello Pamolango
Copyright (c) 2024 Agrienta Bellanov, Desrina Yusi Irawati, Marchello Pamolango
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-022024-09-0242728110.31294/abditeknika.v4i2.3494Digitalisasi Pemasaran Produk Olahan Singkong Sebagai Upaya Peningkatan Penjualan Pada Rumah Singkong Niknok Depok
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/4650
<p>Digitalisasi telah menjadi faktor penting dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pemasaran produk-produk lokal. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Rumah Singkong Niknok Depok dengan fokus pada digitalisasi pemasaran produk olahan singkong untuk meningkatkan penjualan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam strategi Pemasaran dengan menggunakan aplikasi e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk olahan singkong secara lebih efektif kepada konsumen potensial. Metode yang digunakan meliputi pelatihan kepada pemilik usaha dalam menggunakan aplikasi e-commerce untuk meningkatkan penjualan. Hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dari mitra terhadap penggunaan aplikasi e-commerce <a href="https://singkongniknok.com"><u>https://singkongniknok.com</u></a>. Implikasi dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bahwa digitalisasi dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan daya saing produk olahan lokal di pasar yang semakin kompetitif secara global.</p> <p> </p> <p><em>Digitalization has become an important factor in increasing the efficiency and accessibility of various aspects of life, including the marketing of local products. The partner for this community service activity is Rumah Singkong Niknok Depok, which focuses on digitalizing the marketing of processed cassava products to increase sales. The objective of this activity is to integrate digital technology into marketing strategies by using e-commerce applications to expand market reach and more effectively introduce processed cassava products to potential consumers. The methodology used includes training business owners in the use of e-commerce applications to increase sales. The results of this service show an increase in the partners' knowledge of how to use the e-commerce application https://singkongniknok.com. This community service activity implies that digitalization can be an effective tool to increase the competitiveness of locally processed products in an increasingly competitive global market. </em><em>The research results show that the sales website is able to increase market reach, speed up the transaction process, and improve the digital skills of Niknok cassava house partners, which ultimately contributes to increasing business competitiveness in the digital era.</em></p>Dewi Ayu Nur WulandariSunarti SunartiTaat KuspriyonoHana Dwi LestariNur Alliza Pramudya Resita HanumAnjelika MaulidaDavid Eko Octavian Bay
Copyright (c) 2024 Dewi Ayu Nur Wulandari, Sunarti Sunarti, Taat Kuspriyono, Hana Dwi Lestari, Nur Alliza Pramudya Resita Hanum, Anjelika Maulida, David Eko Octavian Bay
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-022024-09-0242828910.31294/abditeknika.v4i2.4650Implementasi Mesin Pencacah Rumput Otomatis Menggunakan Panel Surya sebagai Solusi Efektif untuk Ternak Sapi
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/4919
<p>Peternakan Lembu Ndeso yang berlokasi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65154 dan berfokus pada perkembangbiakan sapi. Peternakan ini menghadapi kesulitan signifikan dalam memproses pakan ternak secara efisien dan dalam jumlah yang memadai. Proses pencacahan pakan secara manual tidak hanya memakan waktu dan tenaga yang besar, tetapi juga menghasilkan hasil yang tidak seragam dan tidak efisien, yang menyebabkan pemborosan sumber daya. Dampaknya, produktivitas peternakan sapi terhambat dan pendapatan peternak menurun. Solusi yang diusulkan adalah penggunaan teknologi tepat guna (TTG) berupa mesin pencacah rumput yang didukung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Mesin ini dirancang untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses pencacahan pakan ternak. Manfaatnya termasuk peningkatan efisiensi dan efektivitas pencacahan pakan, proses yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi surya, serta kemudahan dalam pengendalian dan pemantauan operasional mesin. Proses perencanaan dan perancangan teknologi ini melibatkan observasi langsung, pencatatan detail, dan wawancara dengan mitra usaha, dengan tujuan menghasilkan solusi TTG yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi para peternak Lembu Ndeso. Dengan demikian, teknologi ini diharapkan dapat membantu peternak dalam mengelola pakan ternak mereka secara lebih efisien dan meningkatkan kesejahteraan peternak. Hasil implementasi menunjukkan bahwa mesin pencacah rumput yang didukung PLTS berhasil meningkatkan efisiensi proses pencacahan pakan, dengan panel surya menghasilkan daya optimal pada cuaca cerah dan tetap berfungsi meskipun ada variasi cuaca. Pelatihan penggunaan mesin kepada warga Desa Kedungrejo mendapat antusiasme tinggi, dan serah terima teknologi kepada mitra berjalan lancar, menandakan potensi keberlanjutan penggunaan teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas peternakan Lembu Ndeso.</p> <p> </p> <p><em>Lembu Ndeso Farm, located in Kedungrejo Village, Pakis District, Malang Regency, East Java 65154, focuses on cattle breeding. The farm faced significant difficulties in processing animal feed efficiently and in sufficient quantities. The manual process of chopping feed is not only time-consuming and labor-intensive, but also produces non-uniform and inefficient results, leading to a waste of resources. As a result, cattle farming productivity is hampered and farmers' income decreases. The proposed solution is the use of appropriate technology (TTG) in the form of a grass chopping machine powered by a Solar Power Plant (PLTS). The machine is designed to speed up and improve the efficiency of the fodder chopping process. The benefits include increased efficiency and effectiveness of feed chopping, a more environmentally friendly process by utilizing solar energy, and ease in controlling and monitoring machine operations. The process of planning and designing this technology involved direct observation, detailed note-taking and interviews with business partners, aiming to produce a sustainable TTG solution that provides long-term benefits to Lembu Ndeso farmers. Thus, this technology is expected to help farmers manage their animal feed more efficiently and improve the welfare of farmers.</em></p>Aripriharta AriprihartaAji Prasetya WibawaSujito SujitoAlfian MizarIlham FaidzinIlham FaidzinNur Aini Syafrina RahmadhaniMuhammad Cahyo Bagaskoro
Copyright (c) 2024 Aripriharta, Aji Prasetya Wibawa, Sujito, Alfian Mizar, Ilham Faidzin, Ilham Faidzin, Nur Aini Syafrina Rahmadhani, Muhammad Cahyo Bagaskoro
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-062024-09-0642909710.31294/abditeknika.v4i2.4919Pendampingan dan Pelatihan Untuk Mengoptimalkan Pengetahuan Kelompok Tani Hydromadam Kelurahan Katulampa
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/4992
<p> </p> <p>Pendampingan dan pelatihan merupakan elemen penting dalam meningkatkan kapasitas dan pengetahuan kelompok tani hydromadam yang berada di Kelurahan Katulampa. Tujuan utama dari program ini adalah Untuk mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi, seperti pengelolaan sampah organik, keterbatasan dalam pembuatan surat penawaran kerjasama, kurangnya keterampilan dalam promosi produk, dan belum optimalnya penggunaan teknologi digital.Metode Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat berupa rangkaian kegiatan yang dapat menjawab kebutuhan dari mitra diantaranya Workshop dan praktik meliputi pembahasan tentang pengolahan sampah organik yang menjadi permasalahan terkait limbah organik hasil panen hydroponik , Pelatihan Pembuatan Proposal Kerjasama dan desain, meliputi sesi pelatihan serta workshop tentang pembuatan proposal dan prinsip-prinsip dasar desain grafis dan branding produk dan Kegiatan terakhir adalah Pembuatan dan Pelatihan Penggunaan Website Hydromadam dan Aplikasi Kas Kecil, Pengembangan website resmi Hydromadam sebagai sarana informasi dan promosi dan Pelatihan penggunaan aplikasi kas kecil untuk manajemen keuangan kelompok tani. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini berhasil meningkatkan kapasitas dan keterampilan kelompok tani inovasi Hydromadam di Kelurahan terdapat peningkatan pemahaman mengenai manfaat sampah organic sejumlah 45%,pemahaman tentang aplikasi canva sejumlah 50% dan Pemahaman tentang website hydromadam cukup signifikan sejumlah 80%. Program ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian kelompok tani Hydromadam.</p> <p> </p> <p><em>Mentoring and training are important elements in increasing the capacity and knowledge of the hydromadam farmer group in Katulampa Village. The main objective of this program is to overcome the various challenges they face, such as organic waste management, limitations in making cooperation offer letters, lack of skills in product promotion, and the not optimal use of digital technology. The method for implementing community service is a series of activities that can answer needs. from partners including workshops and practices including discussions on processing organic waste which is a problem related to organic waste from hydroponic harvests, Training on Making Cooperation Proposals and design, including training sessions and workshops on making proposals and the basic principles of graphic design and product branding and the final activity is Creation and Training on the Use of the Hydromadam Website and Petty Cash Application, Development of the official Hydromadam website as a means of information and promotion and Training on the use of the petty cash application for financial management of farmer groups. This Community Service activity succeeded in increasing the capacity and skills of the Hydromadam innovation farmer group in the sub-district, there was an increase in understanding of the benefits of organic waste by 45%, understanding of the Canva application by 50% and understanding of the Hydromadam website quite significantly by 80%. This program is expected to have a long-term impact in improving the welfare and independence of the Hydromadam farmer group.</em></p>Artika SurniandariHaryani HaryaniChanissa PurwaningrumAngela Putri FelishaAnuwari Mulyahati
Copyright (c) 2024 Artika Surniandari, Haryani, Chanissa Purwaningrum, Angela Putri Felisha, Anuwari Mulyahati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-102024-09-10429810610.31294/abditeknika.v4i2.4992Pendampingan Edukasi Digital Entrepreneur Serta Literasi Digital dan Bahasa Bagi Masyarakat Kampung Jawa Malaysia
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/4946
<p>Universitas Negeri Semarang dengan Universiti Teknologi Malaysia menjalin kerja sama untuk melakukan kegiatan pengabdian di Kampung Jawa, Selangor, Malaysia. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan kedua negara melalui jalur akademik. Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa permasalahan utama, seperti para wirausahawan yang masih belum memahami penggunaan media sosial sebagai sarana promosi dan berjualan. Pada bidang edukasi, masih banyak anak-anak kampung yang belum memiliki kemampuan <em>public speaking</em> dan literasi Bahasa Arab serta Bahasa Inggris yang baik, selain itu juga tidak bisa mengoperasikan aplikasi editing sederhana seperti Canva. Kebersihan lingkungan juga masih menjadi masalah, terutama sampah plastik dan rerumputan yang terdapat di Kolam Air Panas Kampung Jawa. Oleh karena itu, tim UNNES Giat Internasional berinisiatif untuk mengadakan beberapa kegiatan pengabdian, seperti pelatihan bisnis digital, pengajaran <em>public speaking,</em> kelas canva, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab, serta melakukan gotong royong. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terbentuknya para wirausahawan yang mampu berbisnis digital melalui Instagram, serta menghasilkan logo dan banner yang menarik bagi usaha mereka. Mampu memberikan pengetahuan seputar Canva, <em>public speaking</em>, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris kepada anak-anak di Kampung Jawa, serta turut menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman melalui gotong royong di Kolam Air Panas dan Pusat Komuniti Desa Kampung Jawa.</p> <p> </p> <p><em>Universitas Negeri Semarang and Universiti Teknologi Malaysia collaborated to conduct community service activities in Kampung Jawa, Selangor, Malaysia. This activity aims to strengthen relations between the two countries through academic channels. Based on the results of observations, there are main several problems, such as entrepreneur still do not understand the use of social media as a means of promotion and selling. In the field of education, there are still many village children who do not have good public speaking skills and Arabic and English literacy, besides that they cannot operate simple editing applications such as Canva. Environmental cleanliness is also still a problem, especially plastic waste and grass in the Kampung Jawa Hot Springs Pool. Therefore, the UNNES Giat Internasional team took the initiative to hold several community service activities, such as digital business training, public speaking lessons, Canva classes, English and Arabic Class, as well as communal work. The results achieved from this activity are the formation of entrepreneurs who are able to do digital business through Instagram, as well as produce attractive logos and banners for their businesses. Able to provide knowledge about Canva, public speaking, Arabic, and English to children in Kampung Jawa, as well as helping to create a clean and comfortable environment through mutual cooperation in the Hot Water Pool and the Kampung Jawa Village Community Center.</em></p>Muhammad Abdul JabarRia Kholifatun NadhirohRyandi Kresna AnugerahSavira Rinda ErlianaEdi Kurniawan
Copyright (c) 2024 Muhammad Abdul Jabar, Ria Kholifatun Nadhiroh, Ryandi Kresna Anugerah, Savira Rinda Erliana, Edi Kurniawan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-232024-09-234210711610.31294/abditeknika.v4i2.4946Pendampingan Implementasi Teknologi Pakan Alternatif Ikan Lele Terintegrasi Magot BSF pada Pokdakan Rangkiang
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/5603
<p>Pelatihan dan pendampingan implementasi teknologi pakan alternatif ikan lele terintegrasi magot BSF di Pokdakan Rangkiang Farm bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya ikan lele dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Latar belakang dari kegiatan ini adalah tingginya biaya pakan yang menjadi kendala utama bagi petani ikan lele, serta kebutuhan untuk meningkatkan hasil panen yang optimal. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi tahap persiapan, penyuluhan, praktik pembuatan pakan alternatif, serta penerapan teknologi manajemen berbasis web dan IoT. Hasil dari pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan 80% peserta melaporkan peningkatan pemahaman, sementara 86,67% peserta mengalami peningkatan dalam pemahaman mengenai efisiensi dan efektivitas penggunaan teknologi pakan alternatif. Selain itu, peserta juga menunjukkan peningkatan keterampilan teknis dan percaya diri dalam menggunakan teknologi baru. Implikasi dari kegiatan ini adalah adanya potensi peningkatan ekonomi bagi kelompok tani melalui penerapan teknologi yang lebih efisien, serta kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas teknis peserta, tetapi juga untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan dalam sektor budidaya ikan.</p> <p> </p> <p><em>Training and mentoring for the implementation of alternative feed technology for catfish integrated with BSF maggot at Pokdakan Rangkiang Farm aims to increase the productivity and efficiency of catfish farming by utilizing local resources. The background of this activity is the high feed costs that are a major constraint for catfish farmers, as well as the need to improve optimal harvest results. The methods used in this activity include preparatory stages, counseling, practical training in making alternative feed, and the application of web-based management technology and IoT. The results of the training show a significant increase in participants' understanding of alternative feed technology and its application in catfish farming. Additionally, participants also demonstrate improved technical skills and confidence in using new technologies. The implications of this activity include the potential for economic improvement for farmer groups through the implementation of more efficient technology, as well as a positive contribution to environmental sustainability. Thus, this training is beneficial not only for enhancing participants' technical capacity but also for promoting innovation and sustainability in the fish farming sector.</em></p>Raimon EfendiEliza ElizaFauzi Tri YunikoRatih Agustin WulandariTri Vani MeisyWili RamadhaniSeptia Dwi Armanda
Copyright (c) 2024 Raimon Efendi, Eliza, Fauzi Tri Yuniko, Ratih Agustin Wulandari, Tri Vani Meisy, Wili Ramadhani, Septia Dwi Armanda
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-042024-10-044211712610.31294/abditeknika.v4i2.5603Edukasi Penerapan Budaya Risiko di Bumdes Pematang Serai Kabupaten Langkat
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/abditeknika/article/view/7282
<p>Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya risiko pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pematang Serai di Kabupaten Langkat. Penerapan budaya risiko menjadi sangat penting mengingat BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa perlu memiliki ketahanan dalam menghadapi berbagai risiko usaha. Metode pelaksanaan program ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan edukasi yang meliputi pelatihan, pendampingan, dan workshop mengenai identifikasi risiko, penilaian risiko, serta strategi mitigasi risiko. Target khusus yang ingin dicapai adalah terbentuknya kesadaran pengurus dan anggota BUMDes akan pentingnya manajemen risiko, serta tersusunnya pedoman pengelolaan risiko yang sesuai dengan karakteristik usaha BUMDes Pematang Serai. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap konsep manajemen risiko sebesar 75%, terbentuknya tim pengelola risiko di tingkat BUMDes, serta tersusunnya dokumen manual manajemen risiko yang dapat diimplementasikan dalam operasional BUMDes. Program ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan profesionalisme pengelolaan BUMDes dan memperkuat fondasi bisnis desa untuk pengembangan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.</p> <p> </p> <p><em>This Community Partnership Program aims to improve the understanding and implementation of risk culture in Village-Owned Enterprises (BUMDes) Pematang Serai in Langkat Regency. The implementation of risk culture is very important considering that BUMDes as the driving force of the village economy needs to have resilience in facing various business risks. The method of implementing this program is carried out through a series of educational activities including training, mentoring, and workshops on risk identification, risk assessment, and risk mitigation strategies. The specific target to be achieved is the formation of awareness of BUMDes administrators and members of the importance of risk management, as well as the preparation of risk management guidelines that are in accordance with the characteristics of the Permatang Serai BUMDes business. The results of this program show an increase in participants' understanding of the concept of risk management by 75%, the formation of a risk management team at the BUMDes level, and the preparation of a manual risk management document that can be implemented in BUMDes operations. This program has a positive impact on improving the professionalism of BUMDes management and strengthening the foundation of village businesses for sustainable community economic development.</em></p>Saimara SebayangEli Delvi Yanti Mahful TaufikIlham Syukri
Copyright (c) 2024 Saimara Sebayang, Eli Delvi Yanti , Mahful Taufik, Ilham Syukri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-10-312024-10-314212713210.31294/abditeknika.v4i2.7282